BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan akan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitannya dengan itu perlu diketahui ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, yaitu kematangan, usaha yang bertujuan, pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi, partisipasi, penghargaan dan hukuman.
Tinggi atau rendahnya motivasi mahasiswa sebenarnya memiliki faktor yang sama, hanya saja masing- masing personal memiliki alasan yang berbeda untuk mendapat motivasi tersebut. Beberapa faktor lain yang menyebabkan motivasi seseorang rendah adalah sakit, kemampuan menerima pengetahuan yang kurang, tidak memiliki tujuan yang jelas dalam belajar, orientasi berbeda terhadap nilai yang sama. Berdasarkan dengan hasil interview dengan salah seorang alumni mahasiswa Pascasarjana UIN Maualana Malik Ibrahim Malang, ( M.Fauzy Emqi ) ada kasus riil di lapangan salah satunya berkaitan dengan orientasi berbeda terhadap nilai yang sama. Seorang mahasiswa terbilang aktif di kelas dan aktif dalam pengerjaan tugas. Ketika hasil akhir diperoleh, nilai mahasiswa tersebut sama dengan nilai mahasiswa yang bisa dikatakan kurang aktif di kelas dan tidak mengerjakan tugas. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya suatu pemikiran dari mahasiswa tersebut bahwa selama ini dia merasa sia-sia dalam perkuliahan dan menyebabkan motivasi belajar rendah.
Berdasarkan penelitian terdahulu, tema tentang motivasi belajar pernah diteliti oleh Umi Kalsum dengan judul Korelasi Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa di MAN 3 Malang tahun 2008. Hasil dari penelitian itu menyebutkan bahwa motivasi belajar siswa MAN 3 Malang didaptkan tiga kategori yakni; tinggi, sedang, rendah, yang mana pada kategori tinggi terdapat 34 siswa atau 51.1% , pada kategori sedang sebanyak 24 siswa atau 36.4% dan pada kategori rendah sebanyak 8 siswa atau 12.1%. Untuk prestasi belajar siswa didaptkan hasil untuk kategori tinggi sebanyak 5 siswa atau 7.6%, pada kategori sedang sebanyak 39 siswa atau 59,1%, dan pada kategori rendah sebanyak 22 siswa atau 33.3%. dari hasil diatas didapatkan sebesar r = 0, 273 jika dikonsultasikan dengan harga table tarah signifikansi 5 % untuk jumlah subjek 66 siswa adalah 0,273 sehingga rhitung > rtable (0,273 > 0,238) yang membuktikan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Dari hasil diatas maka untuk meningkatkan motivasi siswa hendaknya dibantu oleh lingkungan sekitar, baik orang tua dan masyarakat, serta guru agar siswa dapat mencapai prestasi yang baik serta mampu menghadapi tantangan pada era globalisasi saat ini.
Salah satu yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah minat pada musik. Memang tidak dapat dibantah lagi bahwa musik telah memberikan dampak yang sangat luas terhadap masyarakat. Musik tidak hanya memberikan hiburan semata terhadap para pendengarnya, namun juga dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan moral, kritik terhadap pemerintah, mengungkapkan perasaan, dan mendorong atau memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu baik yang positif maupun negatif. Oleh karena itu, musik tidak dapat dianggap sebagai sesuatu yang dikesampingkan dalam proses pembentukan sebuah karakter seseorang.(pijat-panggilan.com/musik-untuk-kesehatan-dan-relaksasi/+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id, di akses tanggal 21 april 2013)
Menurut sebuah penelitian, alasan manusia menyukai musik sama dengan alasan manusia menyukai seks, narkoba, berjudi, atau makanan yang enak. Dengan mendengarkan nada-nada dalam musik, ternyata otak manusia akan melepas zat kimia bernama dopamine. Dopamine adalah sebuah zat kimia yang terkait erat dengan motivasi dan kecanduan. Dopamine membuat binatang ingin mencari makanan sebelum mereka lapar.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2012, kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2009 di Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang, dari 10 responden 9 orang mengatakan menyukai musik. Rata-rata dari 10 responden tersebut memberikan alasan menyukai musik dengan alasan dapat meningkatkan mood atau suasana hati. Selain alasan tersebut, 6 orang responden juga menambahkan bahwa mereka termotivasi dalam belajar saat mendengarkan musik. Pengaruh dari musik terhadap motivasi mereka dalam belajar sangat berdampak positif, hal ini terlihat dari jumlah responden sebanyak 7 orang yang mengaku merasakan semangat dalam belajar dan meningkatkan mood. Mereka juga beranggapan bila tidak mendengarkan musik maka sulit untuk bisa belajar dengan serius. Hal ini dapat di buktikan dari jumlah responden sebanyak 6 dari 10 orang responden yang mengatakan bahwa mereka puas terhadap nilai ujian akhir semester.
Sedangkan 4 responden menyatakan bahwa mereka tidak menyukai musik namun juga termotivasi dalam belajar. Bagi mereka, musik tidak mempengaruhi motivasi belajar. Musik bagi mereka juga dapat mengganggu ketika belajar. Dari sini muncullah sebuah fenomena dimana sebenarnya music dapat memberikan efek baik positif ataupun negatif, terutama motivasi mahasiswa dalam belajar.
Dari permasalahan dan hasil studi pendahuluan yang dipaparkan di atas, dapat terlihat bahwa banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa program studi ilmu keperawatan angkatan 2009 Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang, namun penulis termotivasi untuk meneliti tentang Hubungan Minat pada Musik dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2009 di Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang. Hal ini dikarenakan musik memiliki fenomena yang masih layak untuk dikaji lebih jauh lagi, terutama yang berkaitan dengan motivasi seseorang dalam belajar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memberikan rumusan masalah, apakah ada hubungan minat pada musik dengan motivasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2009 di Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan minat pada musikdengan motivasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2009 di Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi minat pada musik mahasiswa program studi ilmu keperawatan angkatan 2009 Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang.
2. Mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa program studi ilmu keperawatan angkatan 2009 Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang.
3. Menganalisis hubungan motivasi belajar dengan minat musik mahasiswa program studi ilmu keperawatan angkatan 2009 Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang.
1.4 Manfaat
Dengan akan diadakannya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.4.1 Bagi Peneliti
Untuk mengembangkan cakrawala berpikir dan wawasan praktis sesuai dengan disiplin ilmu yang peneliti tekuni selama ini.
1.4.2 Bagi Institusi
Untuk dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi mahasiswa di masa yang akan datang.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Untuk dijadikan sebagai informasi dan pengetahuan,terutama yang berkaitan dengan hubungan antara musik dengan motivasi belajar.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Minat
Menurut John Holland, minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuni. Minat, menurut Chauhan (1978) pada orang dewasa menentukan aturan penting dalam perkembangan pribadi dan prilaku mereka. Minat adalah hal penting untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas dimasa yang akan datangKrapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga, yaitu: minat pribadi, minat situasi dan minat dalam ciri psikologi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cendrung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat langsung membawa seseorang pada beberapa aktifitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topik atau aktivitas tersebut, menimbulkan kesenangan pribadi serta topik atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut..
Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh konsisi lingkungan. Minat dalam ciri psikologi merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri minat lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya pada karena seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1984: 46) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek (Mohamad Surya, 2003: 100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu obyek. Hal ini dikemukakan oleh Slameto (1995: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minar pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Berbicara tentang minat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBD) karangan WJS Poerwadarminta, minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Minat merupakan suatu rasa suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
2.1.1 Macam-macam Minat
Kuder dalam (Purwaningrum, 1994:14), mengelompokkan minat menjadi 10, yaitu:
1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang, dan tumbuhan.
2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan mesin-mesin atau alat teknis.
3. Minat hitung-menghitung, yaitu minat terhadap jabatan yang membutuhkan perhitungan.
4. Minat terhadap pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-akta baru dan pemecahan problem.
5. Minat persuasif, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan mempengaruhi orang lain.
6. Minat seni, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan.
7. Minat literer, yaitu minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca dan menulis berbagai karangan.
8. Minat musik, yaitu minat terhadap masalah-masalah musik, seperti menonton konser, dan memainkan alat-alat musik.
9. Minat layanan sosial, yaitu minat terhadap pekerjaan membantu orang lain.
10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administratif.
2.1.2 Aspek-Aspek Minat
Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117)
1. Aspek Kognitif. Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
2. Aspek Afektif. Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.
3. Aspek Psikomotor. Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat :
1. Status ekonomi. Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
2. Pendidikan. Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.
3. Tempat tinggal. Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.
2.1.3 Faktor - Faktor Utama yang Mempengaruhi Minat Seseorang
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat pada bidang music adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersala dari dalam diri mahasiswa, yaitu harapan, pengalaman belajar, dan perasaan mampu.
1. Harapan
Harapan adalah tentang konsekuensi di masa datng yang berdasarkan dari apa yang sedang dilakukan dimasa sekarang. Konsekuensi positif memiliki kecenderungan berulang. Sedangkan konsekuensi negative cenderung tidak berulang.
Mahasiswa memiliki pengharapan yang lebih baik akan masa depannya baik tentang pendidikan. Biasanya mahasiswa memiliki role model karena sifat mahasiswa yang mencari jati diri. Dalam hal berkarir khususnya, misalnya ada pengharapan untuk menjadi terkenal seperti artis idolanya, karena melihat uang yang dihasilkan dari suatu pekerjaan tertentu, dan melihat bahwa suatu pekerjaan tertentu memberikan jaminan yang layak untuk masa depannya.
2. Pengalaman belajar
Belajar music memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang bermusik. Tentunya selain memainkan alat-alat music mahasiswa akan memperoleh informasi mengenai pendidikan, jabatan serta pekerjaan baik itu menjadi seorang penyanyi, pemain instrument, pencipta lagu, composer, dan sebagainya.
3. Perasaan mampu
Perasaan mampu merupakan hasrat yang dirasakan individu karena memiliki kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang akan dikerjakan atau yang sedang dalam proses pengerjaan.
Adapun faktor eksternal yaitu segala sesuatu yang berasal dari luar diri mahasiswa, yakni faktor keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
1. Faktor keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi mahasiswa dalam mendapatkan pendidikan. Dalam keluarga mahasiswa mendapatkan pembelajaran tentang kebiasaan yang secara langsung dan tidak langsung yang diberikan oleh orang tua.
Begitu pula penanaman minat karir di bidang music tidak terlepas dari perang serta orang tua. Orang tua yang menggeluti pekerjaan atau hobi di bidang music akan mempengaruhi minat mahasiswa pada musik. Ada dua alas an mahasiswa berminat ke bidang music, yaitu karena sejak dini amahasiswa diarahkan oleh orang tua sehingga menyenangi bidang music atau karena mahasiswa diarahkan oleh orang tua untuk menjadi musisi karena orang tua memiliki harapan tertentu.
2. Faktor teman sebaya
Berdasarkan teori Holland pemilihan pekerjaan adalah hasil dari interaksi antara faktor hediritas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dianggap memiliki peranan yang penting. Pergaulan teman sebaya yang berpengaruh terhadap arah pilihan karir mahasiswa diantaranya:
a. Keadaan teman-teman sebaya
b. Sifat dan sikap teman-teman sebaya
c. Tujuan dan nilai-nilai dari kelompok teman sebaya
3. Faktor masyarakat
Winkel (Siti Jamilah, 2005: 23) masyarakat merupakan lingkungan social budaya dimana orang muda dibesarkan. Individu yang berbeda di lingkungan masyarakat tidak lepas dari pandangan-pandangan mereka, termasuk juga dalam pemilihan karir individu akan memilih jabatan yang dipandang masyarakat baik. (http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ppb_044747_chapter5.pdf, diakses tanggal 12 Juni 2013)
2.2 Musik
2.2.1 Pengertian Musik
Musik adalah suatu alunan suara yang indah, yang tertata apik dalam rangkaian nada, yang tanpa kita sadari dapat membantu kita dalam mengekspresikan perasaan kita, baik sedih ataupun senang.
Musik tercipta dari orang2 kreatif yang memiliki sense of art yang tinggi. Tapi tanpa diciptakan, alam sebenarnya udah nyediain musik bagi kita. Coba aja dengar gemuruh ombak di lautan, atau deru angin, atau rintik air hujan di atap rumah, atau air terjun yang memecah bebatuan, atau burung2 yang berkicau dengan riangnya, atau kodok2 yang saling bersahutan saat turun hujan, semua mendatangkan bunyi yang (terkadang) terasa nyaman di telinga kita.
2.2.2 Macam-Macam Jenis Musik
1. Alternatif Rock
Alternatif Rock adalah aliran musik rock yang muncul pada tahun 1980-an dan menjadi sangat populer di tahun 1990. Nama “alternatif” ditemukan pada tahun 1980 untuk mendeskripsikan band-band punk rock yang tidak sesuai dengan aliran punk rock pada masanya. Sebagai jenis musik yang spesifik, rock alternatif mempunyai sub-aliran yang bervariasi, dari musik indie yang bermulai pada tahun 1980 dan menjadi populer pada tahun 1990; seperti indie rock, grunge, gothic rock, dan college rock. Aliran-aliran tersebut terkonsolidasi dengan ciri khasnya masing-masing.Walaupun aliran alternatif terhitung sebagai aliran rock, tapi beberapa sub-alirannya terpengaruh oleh musik rakyat, reggae, musik elektronik, dan jazz. Dalam periode tertentu, istilah rock alternatif digunakan untuk menyebut musik rock dari band underground pada tahun 1980an, punk rock (termasuk punk itu sendiri), dan untuk musik rock itu sendiri pada tahun 1990an dan 2000an. Contoh Band yang menggunakan genre Alternative Rock: Nirvana
2. Blues
Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola call-and-response (di mana dua kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai “jawaban” bagi kalimat pertama) dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang berpangkal di Afrika Barat. Di era kini banyak Blues Lovers lahir. Mereka menyimak, belajar, menulis, memainkan, dan bikin album.
Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, jazz, “blues rock”, “electric blues”, bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, “reggae”, serta musik rock konvensional. Contoh yang menggunakan genre Blues : (Alm)Ray Charles
3. Country
Genre Country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika yang berasal dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan Appalachia. Musik ini berakar dari lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, musik gospel, dan berkembang sejak tahun 1920-an. Istilah musik country mulai dipakai sekitar tahun 1940-an untuk menggantikan istilah musik hillbilly yang berkesan merendahkan. Pada tahun 1970-an, istilah musik country telah menjadi istilah populer. Istilah lain untuk genre musik ini adalah country and western, namun sudah semakin jarang dipakai kecuali di Britania Raya dan Irlandia.
Contoh orang yang menggunakan Genre Country: Taylor Swift
4. Rock
Genre Rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.
Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer. Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock “mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik”.
Pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, musk rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal.
Contoh Band yang menggunakan Genre Rock : My Chemical Romance
5. Rap
Rap adalah salah satu unsur musik hip-hop. Rap merupakan teknik vokal yang berkata-kata dengan cepat, sementara pelakunya disebut rapper. Biasanya, rap diiringi oleh DJ maupun sebuah band.
Biasanya, rapper seperti penyanyi biasa, yaitu bernyanyi solo. Contohnya adalah Xzibit dan Jay-Z. Ada pula rapper yang menjadi anggota band, misalnya Mike Shinoda dari Linkin Park. Umumnya, rapper berkulit hitam karena banyak rapper berasal dari daerah pinggiran. Di antara sedikit rapper yang berkulit putih adalah Eminem dan Sean Paul. Rapper sering disebut pula dengan MC (Master of Ceremony). Contoh orang yang menggunakan genre Rap : Igor Saykoji
6. Jazz
Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz. Contoh orang yang menggunakan Genre Jazz : Bob James
7. R&B
R&B adalah genre musik populer yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, yang pertama kali diperkenalkan oleh pemusik Afrika-Amerika. Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor memasarkan musik kaum kulit hitam yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang sama, Louis Jordan mendominasi lima besar tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua dari lagunya berdasar pada ritme boogie-woogie yang terkenal pada tahun 1940-an. Band Jordan, Tympany Five (1938) terdiri dari dirinya sebagai vokal dan pemain saksofon beserta musisi-musisi lain sebagai pemain trompet, saksofon tenor, piano, bas, dan drum.Istilah ini pertama kali dipakai sebagai istilah pemasaran dalam musik di Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Jerry Wexler yang bekerja pada majalah Billboard. Istilah ini menggantikan istilah musik ras dan kategori Billboard Harlem Hit Parade pada Juni 1949. Tahun 1948, RCA Victor memasarkan musik kulit hitam dengan nama Blues and Rhythm. Frasa tersebut dibalik oleh Wexler di Atlantic Records, yang menjadi perusahaan rekaman yang memimpin bidang R&B pada tahun-tahun awal. Contoh Orang yang menggunakan genre R&B : Justin Timberlake
8. Reggae
Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika, termasuk Ska, rocksteady, dub, dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam membeda-bedakan gaya teliti begitu berasal dari akhir 1960-an. Reggae berdiri di bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai “skank”, bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan “sekali mengeluarkan”. Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady. Contoh Band yang menggunakan genre Reggae : Steven And Coconut Treez
9. Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house musik.
Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu. Contoh orang yang menggunakan Genre Dangdut: Rhoma Irama
10. Pop
Musik pop (istilah yang awalnya berasal dari singkatan dari "populer") adalah sebuah genre musik dari musik populer yang berasal dalam bentuk modern pada 1950-an, yang berasal dari rock and roll. Istilah musik populer dan musik pop sering digunakan secara bergantian, meskipun yang pertama adalah deskripsi musik yang populer (dan dapat termasuk gaya apapun), sedangkan yang terakhir adalah genre tertentu yang mengandung kualitas daya tarik massa. Sebagai genre, musik pop sangat eklektik, sering meminjam elemen dari gaya-gaya lain termasuk urban, dance, rock, latin dan country; Musik pop umumnya dianggap sebagai sebuah genre yang komersial dicatat dan keinginan untuk memiliki daya tarik audiens massa. David Hatch dan Stephen Millward mendefinisikan musik pop sebagai "a body of music which is distinguishable from popular, jazz and folk musics" (tubuh musik yang dibedakan dari musik populer, jazz dan folk). Meskipun musik pop sering dilihat sebagai berorientasi pada singel, itu bukan jumlah dari semua musik grafik, yang selalu berisi lagu-lagu dari berbagai sumber, termasuk klasik, jazz, Rock, dan lagu baru, sementara musik pop sebagai genre biasanya dilihat sebagai yang ada dan berkembang secara terpisah. Dengan demikian "musik pop" dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah genre berbeda, yang ditujukan di sebuah pasar pemuda, sering ditandai sebagai alternatif yang lebih lembut untuk rock and roll. 2.2.3 Manfaat Musik bagi tubuh
1. Musik klasik
Musik klasik adalah jenis musik yang sering melibatkan orkestra besar dan biasanya tanpa ada iringan vokal. Musik klasik memiliki kecenderungan untuk menenangkan tubuh dan merangsang pikiran. Jenis musik ini telah ditemukan dapat mengurangi stres (bahkan untuk orang yang tidak terlalu menyukai musik klasik) dan meningkatkan kecerdasan jenis tertentu seperti kemampuan verbal dan penalaran spasial-temporal.
Musik jenis ini tidak membuat Anda lebih cerdas, melainkan menyediakan lingkungan yang ideal untuk berpikir. Sebuah studi yang dilakukan di Hong Kong pada 90 anak laki-laki berusia antara 6 dan 15 tahun, ditemukan bahwa anak-anak yang belajar bermain musik dengan program orkestra sekolah memiliki kemampuan memori verbal yang lebih tinggi dan dapat belajar kata-kata yang lebih baru dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menerima pelatihan musik.
Mendengarkan musik klasik juga memiliki efek yang sangat menenangkan detak jantung dan dapat membantu bagi orang dengan penyakit jantung.
2 . Musik India klasik
Musik India klasik rumit dan ekspresif. Musik India didasarkan pada raga (mode melodi) dan taal (siklus berirama tertentu). Raga tertentu dikenal dapat mengaktifkan semua chakra (suasana hati atau pusat energi) dari tubuh, sehingga menguntungkan dalam melaksanakan tugas-tugas kreatif lainnya.
Terapi musik klasik india sering digunakan atau disarankan untuk pengobatan insomnia, migrain, sakit kepala kronis, hipertensi, gelisah, dll. Sebuah studi menemukan bahwa mendengarkan musik klasik India dapat meningkatkan kualitas tidur pada individu yang mengalami depresi. Para peneliti menyimpulkan bahwa efek tersebut sebanding dengan pengobatan hipnotis dalam meningkatkan kualitas tidur pada pasien depresi.
3. Musik Rap atau Hip Hop
Hip Hop musik memiliki efek yang berbeda pada banyak remaja. Di satu sisi, ditemukan jenis musik ini mempromosikan perasaan negatif, dan di sisi lain musik yang begitu energik membuat Anda ingin berdiri dan menari
4. Musik Rock
Mendengarkan musik rock dapat memberikan adrenalin tidak seperti jenis musik lain. Jika Anda tidak suka mendengarkan musik rock, maka mendengarkannya dapat membuat Anda merasa marah dan kesal serta peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Namun, jika Anda menikmati mendengarkan jenis musik ini maka dapat membantu menghilangkan stres tanpa mempengaruhi denyut jantung atau tekanan darah.
5. Meningkatkan suasana hati (Mood)
Reaksi masing masing individu kala mendengarkan musik memang berbeda. Tetapi, apapun jenis musik yang kita pilih, sebuah penelitian 2011 di Kanada, yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscience menunjukkan bahwa mendengar musik kesukaan kita akan merubah suasana hati dan membuat kita lebih relax.
Sementara itu penelitian lain di McGill University Montreal; “mendengarkan musik dapat memicu pelepasan hormon dopamin pada tubuh”. Hal ini ditambahkan oleh O’Connell, kepala informasi dari Mental Health Charity Mind yang menyatakan, “Otak sangat rumit – ada banyak unsur yang terlibat dalam menciptakan perasaan senang – tidak mengherankan jika ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelepasan dopamin berhubungan dengan perasaan senang,”
6. Membantu agar Fokus
Ini memang sedikit aneh, tetapi bukti menunjukkan bahwa mendenggarkan musik dapat membantu Anda untuk berkonsentrasi. Sebuah alat ‘digital tonic’ yang biasa disebut Ubrain, mengklaim dapat membantu pikiran fokus serta rileks.
Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga membantu Anda untuk meningkatkan energi, pikiran dan meningkatkan mood saat mendengarkan musik favorit.
“Dengan membantu korteks otak menghasilkan gelombang tertentu, kita dapat menginduksi beberapa bagian pada otak tetap terjaga, tergantung pada tujuan yang ingin kita lakukan,” jelas Paris psikolog klinis dari Brigitte Forgeot.
7. Efek Mozzart
Merupakan salah satu istilah untuk sebuah efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan intelegensia seseorang. Hal ini sudah terbukti. Ketika seorang ibu yang sedang hamil duduk tenang, seakan terbuai alunan musik tadi yang juga ia perdengarkan di perutnya. Hal ini dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik. Dengan cara tertentu, otak pun akan distimulasi untuk "belajar" segala sesuatu lewat nada-nada musik. Selain itu, musik-musik yang berirama klasik adalah jenis musik yang dianjurkan banyak pakar buat ibu hamil dan si bayi. Yaitu bisa mencerdaskan bayi dan juga bisa memberi ketenangan buat ibu hamil.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar Indikator orang berminat pada musik dapat dilihat dari aspek berikut:
a. Kursus musik
b. Mendengarkan musik
c. Melihat konser musik
d. Mengidolakan artis atau grup band tertentu
e. Memainkan alat musik
2.3 Motivasi Belajar
2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar
Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan “motif” untuk menunjukan mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan. Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Berawal dari pendekatan kata “motif” tersebut dapat ditarik persamaan bahwa keduanya menyatakan suatu kehendak yang melatarbelakangi perbuatan. Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pengertian motivasi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman mengemukakan, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahulu dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
b. Tabrani Rusyan berpendapat, bahwa motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
c. Heinz Kock memberikan pengertian, motivasi adalah mengembangkan keinginan untuk melakukan sesuatu.
d. Gleitman dan Reiber yang dikutip oleh Muhibbin Syah berpendapat, bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks, karena motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam diri individu untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
2.3.2 Jenis Motivasi
Motivasi, sebagai kekuatan mental induvidu, memiliki tingkat-tingkat. Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat kekuatan tersebut. Perbedaan pendapat teersebut umumnya didasarkan pada penelitian tentang perilaku belajar pada hewan. Meskipun mereka berbeda pendapat tentang tingkat kekuatannya, tetapi pada umumnya mereka sependapat bahwa motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.
1. Motivaasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah mahluk berjasmani, sehingga prilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Mc Dougall misalnya, tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif, dan dorongan mencapai kepuasan. Insting itu memiliki tujuan dan memerlukan pemuasan. Tingkah laku insting tersebut dapat diaktifkan, dimodifikasi, dipicu secara spontan, dan dapat diorganisasika. Diantara insting paling penting adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tahu, membangun, dan kawin.
2. Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer. Sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih dahulu. Agar dapat bekerja dengan baik, orang harus belajar bekerja. “ Bekerja dengan baik “ merupakan motivasi sekunder. Bila orang bekerja dengan baik, maka ia memperoleh gaji berupa uang. Uang tersebut merupakan penguat motivasi sekunder. Uang merupakan penguat umum, agar orang bekerja dengan baik. Bila orang memiliki uang, setelah ia bekerja dengan baik maka ia dapat membeli makanan untuk menghilangkan rasa lapar.
Motivasi sosial atau motivasi sekunder memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Para ahli membagi motivasi sekunder tersebut menurut pandangan yang berbeda-beda. Thomas dan Snaniecki menggolong-golongkan motivasi sekunder menjadi keinginan-keinginan memperoleh pengalaman baru, untuk mendapat respons, memperoleh pengakuan, dan memperoleh rasa aman. Mc Cleland mengolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhan untuk berprestasi, seperti bekerja dengan kualitas produksi tinggi, dan memperoleh IPK 3,50 ke atas, dan memperoleh kekuasaan, seperti kesetiaan pada tujuan perkumpulan. 2.2.3 Macam-Macam Motivasi
Para ahli psikologi berusaha menggolongkan motivasi yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan. Dalam hal in Tadjab, dalam bukunya “Ilmu Jiwa Pendidikan” membedakan motivasi belajar siswa disekolah dalam dua bentuk yaitu:
1. Motivasi instrinsik
Motivsi instrinsik ialah suatu aktivitas/kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam hal ini Sardiman dalam bukunya “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, menjelaskan bahwa motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sedangakan Tabrani Rusyan mendefinisikan motivasi instrinsik ialah dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan yang terletak didalam perbuatan belajar.
Jenis motivasi ini menurut Uzer Usman timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri.
Dari definisi-definisi tersebut dapat diambil pengertian bahwa motivasi instrinsik merupakan motivasi yang datang dari diri sendiri dan bukan datang dari orang lain atau faktor lain. Jadi motivasi ini bersifat alami dari diri seseorang dan sering juga disebut motivasi murni dan bersifat riil, berguna dalam situasi belajar yang fungsional.
2. Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai tujuan-tujuan yang terletak diluar perbuatan belajar.Dalam hal ini Sumadi Suryabrata juga berpendapat, bahwa motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa ekstrinsik yang pada hakikatnya adalah suatu dorongan yang berasal dari luar diri seseorang. Jadi berdasarkan motivasi ekstrinsik tersebut anak yang belajar sepertinya bukan karena ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan pujian dan nilai yang baik.
Berangkat dari uraian diatas, dapat diambil pengertian bahwa motivasi instrinsik lebih baik daripada motivasi ekstrinsik. Akan tetapi motivasi ekstrinsik juga perlu digunakan dalam proses belajar mengajar disamping motivasi instrinsik. Untuk dapat menumbuhkan motivasi instrinsik maupun ekstrinsik adalah suatu hal yang tidak mudah, maka dari itu guru perlu dan mempunyai kesanggupan untuk menggunakan bermacam-macam cara yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga dapat belajar dengan baik.
2.2.4 Fungsi - Fungsi Motivasi
Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu, begitu juga dalam dunia pendidikan, aspek motivasi ini sangat penting. Peserta didik harus mempunyai motivasi untuk meningkatkan kegiatan belajar terutama dalam proses belajar mengajar.
Motivasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam belajar sebab motivasi berfungsi sebagai:
a. Pemberi semangat terhadap seorang peserta didik dalam kegiatan-kegiatan belajarnya.
b.Pemilih dari tipe-tipe kegiatan-kegiatan dimana seseorang berkeinginan untuk melakukannya.
c. Pemberi petunjuk pada tingkah laku.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha-usaha pencapaian prestasi. Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Dengan demikian motivasi itu dipengaruhi adanya kegiatan.
2.3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangat diperlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan akan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitannya dengan itu perlu diketahui ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, yaitu:
a) Kematangan
Dalam pemberian motivasi, faktor kematangan fisik, sosial dan psikis haruslah diperhatikan, karena hal itu dapat mempengaruhi motivasi. Seandainya dalam pemberian motivasi itu tidak memperhatikan kematangn, maka akan mengakibatkan frustasi dan mengakibatkan hasil belajar tidak optimal.
b) Usaha yang bertujuan
Setiap usaha yang dilakukan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, akan semakin kuat dorongan untuk belajar.
c) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi
Dengan mengetahui hasil belajar, siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Apabila hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa akan berusaha untuk mempertahankan atau meningkat intensitas belajarnya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Prestasi yang rendah menjadikan siswa giat belajar guna memperbaikinya.
d) Partisipasi
Dalam kegiatan mengajar perluh diberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam seluruh kegiatan belajar. Dengan demikian kebutuhan siswa akan kasih sayang dan kebersamaan dapat diketahui, karena siswa merasa dibutuhkan dalam kegiatan belajar itu.
e) Penghargaan dengan hukuman
Pemberian penghargaan itu dapat membangkitkan siswa untuk mempelajari atau mengerjakan sesuatu. Tujuan pemberian penghargaan berperan untuk membuat pendahuluan saja. Pengharagaan adalah alat, bukan tujuan. Hendaknya diperhatikan agar penghargaan ini menjadi tujuan. Tujuan pemberian penghargaan dalam belajar adalah bahwa setelah seseorang menerima pengharagaan karena telah melakukan kegiatan belajar yang baik, ia akan melanjutkan kegiatan belajarnya sendiri di luar kelas. Sedangkan hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
2.3.6 Teori-teori Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu aktifitas. Seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu itu karena berhubungan dengan kebutuhannya. Kerana kebutuhan terhadap sesuatu objek, seseorang termotivasi untuk berbuat dan bertindak guna memenuhi tuntutan kebutuhan tersebut, oleh karena itu seseorang akan termotivasi untuk melakukan sesuatu apabila terkait dengan kebutuhannya, jadi kebutuhan itu sebagai pendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas.
Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar yang penting bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang menyerahkan siswa itu untuk melakukan aktivitas belajar. Oleh karena itu, peran guru dalam hal ini sangat penting. Bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar siswa dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik. Untuk belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula.
a. Teori Kebutuhan Tentang Motivasi
Motivasi itu tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan itu tidak baik. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa motivasi selalu berkaitan dengan kebutuhan, Abraham Maslow mengklasifikasikan kebutuhan secara berurutan, menjadi 6 bagian. Konsep Abraham Maslow dikenal dengan piramida kebutuhan.
Keterangan :
1) Kebutuhan fisiologi (phsycological needs)
2) Kebutuhan rasa aman ( Safety needs)
3) Kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan memiliki (needs for belonging and love).
4) Kebutuhan memperoleh penghargaan orang (needs for esteem)
5) Kebutuhan aktualisasi diri (needs for self actualization)
6) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti (needs to know and understand)
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan kami uraikan masing-masing kebutuhan:
a) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah merupakan jasmani manusia, misalnya akan makan, minum, tidur, istirahat dan sebagainya. Untuk belajar yang efektif dan efisien, siswa harus sehat. Jika siswa sakit hal itu dapat mengganggu kerja otak yang mengakibatkan terganggunya kondisi fisik, yang kemudian dapat mengganggu konsentrasi belajar.
b) Kebutuhan rasa aman
Manusia membutuhkan ketenteraman dan keamanan jiwa. Perasaan takut akan kegagalan, kecemasan, kecewa, dendam, ketidakseimbangan mental dan kegoncangan-kegoncangan emosi yang lain dapat mengganggu kelancaran belajar siswa. Agar belajar siswa dapat meningkat kearah yang lebih efektif, maka siswa harus menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan menjadi aman dan konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada pelajaran.
c) Kebutuhan mendapatkan kasih-sayang dan memiliki.
Dengan mendapatkan kasih sayang, seseorang merasa bahwa ia diterima oleh kelompoknya, merasa bahwa ia merupakan salah seorang anggota keluarga yang cukup berharga. Agar setiap siswa merasa ia diterima dalam kelompoknya, maka dapat dilakukan dengan cara belajar bersama dengan teman yang lain. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketajaman berfikir siswa. Kebutuhan untuk diakui sama dengan orang lain sering mendapatkan kasih sayang dan memiliki merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi.
d) Kebutuhan memperoleh penghargaan orang lain
Harga diri seseorang timbul dalam hubungannya dengan orang lain seseorang akan merasa dirinya dihargai oleh orang lain apabila ia merasa bahwa dirinya dianggap penting dalam hal ini tugas guru adalah mencari dalam diri siswa, apa yang membuat siswa itu merasa dirinya dianggap penting.
e) Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Setiap individu memiliki potensi atau bakat masing-masing yang terkandung di dalam dirinya. Kebutuhan aktualisasi diri atau untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial dan pembentukan pribadi.
f) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti adalah kebutuhan untuk mengetahui rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi dan untuk mengerti sesuatu. Untuk memenuhi kebtuhan ini dapat diupayakan melalui belajar.
Hierarki kebutuhan sebagaimana dikemukakan di atas menggambarkan bahwa setiap tingkat di atasnya hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat motivasi yang dibawahnya. Bila guru mengingingkan siswanya belajar dengan baik maka harus dipenuhi tingkat yang terendah dan tingkat yang tertinggi. Guru dalam memberikan motivasi kepada siswa hendaklah menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan bagi siswa dengan suasana yang menyenangkan itu siswa dapat belajar secara optimal.
Dalam memberi motivasi ada beberapa teori yang perlu diketahui antara lain:
1) Teori Fisiologi
Menurut teori ini bahwa semua tindakan manusia itu berakal pada usaha yang memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan fisik, seperti tentang makanan. Dari teori ini muncul tentang perjuangan hidup.
2) Teori Psikoanalitik
Teori ini mengatakan bahwa setiap tindakan manusia karena ada unsur pribadi yakni id dan ego.
3) Teori Kebutuhan
Toeri ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik fisik maupun psikis. Seorang pendidik dalam memberikan motivasi harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan siswanya.
4) Teori Reaksi yang dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau prilaku manusia berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan ditempat ia hidup dan dibesarkan. Apabila seorang guru ingin memotivasi siswanya, maka harus benar-benar mengetahui latar belakang kehidupan dan kebudayaan siswanya.
Selanjutnya untuk mengetahui dan melengkapi uraian tentang motivasi itu perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang tua memiliki ciri sebagai berikut:
(a) Tekun menghadapi tugas.
(b) Ulet menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin.
(c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa
(d) Lebih senang bekerja mandiri.
(e) Cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin.
(f) Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu.
(g) Tidak mudah melepaskan hal yang dia miliki.
(h) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, berarti seseorang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.
2.4 Hubungan Minat pada Musik dengan Motivasi Belajar
Selain dapat membantu janin yang masih dalam kandungan ibu, musik (dalam hal ini musik klasik) ternyata bisa meningkatkan kecerdasan anak2 seperti mempengaruhi perkembangan Intelegensia Quotien (IQ) dan perkembangan Emotional Quotien (EO).
Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensianya dibanding anak yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik disini adalah musik yang memiliki irama teratur, nada2 yang teratur, bukan nada2 yang miring. Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang otak anak. Sampai usia 4 tahun, otak anak akan berkembang hingga 80%.
Ini memang sedikit aneh, tetapi bukti menunjukkan bahwa mendenggarkan musik dapat membantu Anda untuk berkonsentrasi. Sebuah alat ‘digital tonic’ yang biasa disebut Ubrain, mengklaim dapat membantu pikiran fokus serta rileks.
Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga membantu Anda untuk meningkatkan energi, pikiran dan meningkatkan mood saat mendengarkan musik favorit.
“Dengan membantu korteks otak menghasilkan gelombang tertentu, kita dapat menginduksi beberapa bagian pada otak tetap terjaga, tergantung pada tujuan yang ingin kita lakukan,” jelas Paris psikolog klinis dari Brigitte Forgeot.
Tanpa ada bentuk aktivitas manusia, tidak mungkin ada bunyi musikal atau karya musik yang tercipta. Manusia sendiri adalah sumber musik. Musik disini tidak hanya bunyi-bunyi dari alat-alat musik yang dipadukan. Musik disini berasal dari bunyi detak jantung dan nafas, yang tentunya bila dipadukan dengan baik akan menjadi nada yang indah. seluruh individu diberikan anugerah berupa potensi berbahasa musikal. Setiap diri kita sejak lahir diberi kesempatan untuk berbahasa secara musikal. Itulah sebabnya bayi manapun bisa diajak menari, menyanyi serta mencoba mengikuti ritme atau ketukan. Musik juga mempunyai pengaruh yang besar bagi pikiran dan tubuh kita. Contohnya, ketika Anda mendengarkan suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu), seketika Anda bisa merasakan efek dari musik tersebut. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh. Sehingga ada musik yang membuat Anda gembira, sedih, terharu, terasa sunyi, semangat, mengingatkan masa lalu dan lain-lain. Tidak jarang lagi pengetahuan mengenai musik yang memengaruhi jiwa maupun kelakukan pendengar. Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan “head banger”, suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Satu lagi peranan musik yang tidak bisa dipungkiri berpengaruh langsung pada otak kita. Pasti, ketika mendengar lagu-lagu yang pernah kita kenal, otak akan memutar semua memori yang ada.
Anda harus memahami bahwa pola gelombang otak manusia untuk menentukan aktivitas tubuh seseorang dan pikiran. Oleh karena itu, yang sebelumnya diketahui bahwa musik berpengaruh lebih besar pada otak kanan, ternyata juga memengaruhi otak kiri akibat pancaran yang dilakukan oleh Corpus Callosum dengan menyebarkan informasi dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa musik memengaruhi kedua belah otak.
Akustik, suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses yang melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis, mempunyai vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang dihasilkan oleh dinding rahim, denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu, suara dan desah napas, mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam, gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat dikelompokkan sebagai sebuah kesempurnaan suara.
Semua jenis bunyi atau bila bunyi tersebut dalam suatu rangkaian teratur yang kita kenal dengan musik, akan masuk melalui telinga, kemudian menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan di telinga dalam serta menggetarkan sel-sel berambut di dalam Koklea untuk selanjutnya melalui saraf Koklearis menuju ke otak. Ada 3 buah jaras Retikuler atau Reticular Activating System yang diketahui sampai saat ini. Pertama: jarak retikuler-talamus. Musik akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu suatu bagian otak yang mengatur emosi, sensasi, dan perasaan, tanpa terlebih dahulu dicerna oleh bagian otak yang berpikir mengenai baik-buruk maupun intelegensia. Kedua: melalui Hipotalamus mempengaruhi struktur basal “forebrain” termasuk sistem limbik, Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom yang mengatur fungsi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan otot usus, fungsi endokrin, memori, dan lain-lain, dan ketiga: melalui axon neuron secara difus mempersarafi neokorteks. Seorang peneliti Ira Altschuler mengatakan “Sekali suatu stimulus mencapai Talamus, maka secara otomatis pusat otak telah diinvasi.”
Gilman dan Newman (1996) mengemukakan bahwa Planum Temporale adalah bagian otak yang banyak berperan dalam proses verbal dan pendengaran, sedangkan Corpus Callosum berfungsi sebagai pengirim pesan berita dari otak kiri kesebelah kanan dan sebaliknya. Seperti kita ketahui otak manusia memiliki dua bagian besar, yaitu otak kiri dan otak kanan. Walaupun banyak peneliti mengatakan bahwa kemampuan musikal seseorang berpusat pada belahan otak kanan, namun pada proses perkembangannya proporsi kemampuan yang tadinya terhimpun hanya pada otak kanan akan menyebar melalui Corpus Callosum kebelahan otak kiri. Akibatnya, kemampuan tersebut berpengaruh pada perkembangan linguistik seseorang. Dr. Lawrence Parsons dari Universitas Texas San Antonio menemukan data bahwa harmoni, melodi dan ritme memiliki perbedaan pola aktivitas pada otak. Melodi menghasilkan gelombang otak yang sama pada otak kiri maupun kanan, sedangkan harmoni dan ritme lebih terfokus pada belahan otak kiri saja. Namun secara keseluruhan, musik melibatkan hampir seluruh bagian otak.
Sebuah survey pada suatu seminar menunjukkan bahwa pendengarnya mengatakan bahwa mereka tidak mendengarkan syair dari sebuah lagu. Namun pada waktu lagu tersebut diperdengarkan, separuh dari mereka dapat melagukannya tanpa mereka sadari. Hal ini menunjukkan adanya memori dalam otak yang mampu merekam apa saja yang masuk melalui pendengarannya bersama musik, tanpa mampu dicerna oleh akal sehat. Kesimpulannya tidak ada lagu/musik yang mampu dicegah masuknya ke dalam otak kita, walaupun kita berkata “saya tidak mendengarkan syairnya”.
O’Sullivan (1991) mengemukakan bahwa musik mempengaruhi imaginasi, intelegensi dan memori, di samping juga mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorfin. Endorfin kita ketahui dapat mengurangi rasa nyeri, sehingga dapat mengurangi penggunaan obat analgetik, juga menurunkan kadar katekolamin dalam darah, sehingga denyut jantung menurun.
Penderita insomnia yang mendengarkan pianio klasik selama empat minggu mengalami perbaikan tidur. Terapi ini meningkatkan kadar melatonin, zat kimia otak yang mendorong tidur nyenyak.
Hasil penelitian Herry Chunagi (1996) Siegel (1999), yang didasarkan atas teori neuron (sel kondiktor pada sistem saraf), menjelaskan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik, rangsangan yang berupa gerakan, elusan, suara mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak. Semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin kompleks jalinan antarneuron itu. Itulah sebenarnya dasar adanya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik, dan emosi pada anak.
Menurut Siegel (1999) ahli perkembangan otak, mengatakan bahwa musik dapat berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun dapat berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan ke kiri dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal di otak. Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses perkembangan emosi, yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusia yang manusiawi.
Hasil penelitian yang dilakukan Campbel menunjukkan bahwa musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimulan ini kemudian ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik sehingga tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.
Selain itu musik juga dapat meningkatkan intelegensi. Penyebabnya adalah karena rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak. Ritme internal yang dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita.
Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi.
Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu.
Mengacu pada perkembangan kognitif dari Piaget (1969) dalam teori belajar yang didasari oleh perkembangan motorik, maka salah satu yang penting yang perlu distimulasi adalah keterampilan bergerak. Melalui keterampilan motorik anak mengenal dunianya secara konkrit. Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang (spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran anak akan tempo dapat bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis, ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif dan sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak.
Gallahue, (1998) mengatakan, kemampuan-kemampuan seperti ini makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. Rithme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah.
Hasil penelitian Herry Chunagi (1996) Siegel (1999), yang didasarkan atas teori neuron (sel kondiktor pada sistem saraf), menjelaskan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik, rangsangan yang berupa gerakan, elusan, suara mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak. Semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin kompleks jalinan antarneuron itu. Itulah sebenarnya dasar adanya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik, dan emosi pada anak.
Selain itu juga, Gordon Shaw (1996) mengatakan kecakapan dalam bidang yakni matematika, logika, bahasa, musik dan emosi bisa dilatih sejak kanak-kanak melalui musik. Dengan melakukan penelitian membagi 2 kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen melalui pendidikan musik sehingga sirkuit pengatur kemampuan matematika menguat.
Musik berhasil merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995) dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka dalam matematika.
Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS Solo, melakukan penelitian (1981) tentang kontribusi musik yaitu menstimulasi otak, mengatakan bawha pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya.
Implementasi dari penelitian tersebut, pendidikan kesenian sewaktu di SD mempengaruhi keberhasilan studi pada pendidikan berikutnya yaitu di SMP, dan begitu juga dengan pendidikan kesenian di SMP kan mempengaruhi keberhasilan studi pada masa di SMA. Dan kesenian di SMA, mau tidak mau menjadii factor penentu dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik.
Sternberg dan Salovery (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri, yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap.
Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara wajar. Misalnya seseorang yang sedang marah maka kemarahan itu tetap dapat dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akibat yang akhirnya disesali di kemudian hari.
Kepekaan akan rasa indah timbul melalui pengalaman yang dapat diperoleh dari menghayati musik. Kepekaan adalah unsur yang penting guna mengerahkan kepribadian dan meningkatkan kualitas hidup. Seseorang memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka maka ia akan dapat mengambil keputusan-keputusan secara mantap dan membentuk kepribadian yang tangguh.
Kemampuan motivasi adalah kemampuan untuk memberikan semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Seperti apa yang kita cita-citakan dapat diraih dan mengisyaratkan adanya suatu perjalanan yang harus ditempuh dari suatu posisi di mana kita berada ke titik pencapaian kita dalam kurun waktu tertentu.
2.4 Kerangka Konsep